Wa-alaikumussalam wbt.,
Boleh, sebab ia bukannya alkohol yang dimaksudkan sebagai al-khamr itu. Berikut adalah keterangan ringkas tentang bahan kimia itu drpd Wikipedia :
2,4-Dichlorobenzyl alcohol is a mild antiseptic, able to kill bacteria and viruses associated with mouth and throat infections. It is a common ingredient in throat lozenges such as Strepsils/Gorpils.
Mungkin saudara keliru atau was-was tentang istilah “alcohol” pada nama bahan kimia itu. Dalam kimia organic (organic chemistry) sebarang sebatian yang mempunyai gugusan berfungsi (functional group) -OH (hudroksil , hydroxyl), maka ia dipanggil alkohol, termasuk hidrokarbon yang berantas lurus (aliphatic alcohol, R-OH) atau siklik/cyclic/aromatik (aromatic alcohol, misalnya benzyl alcohol, bahan kimia di atas adalah terbitan daripada benzyl alcohol) atau banyak -OH (polyols) seperti glycerol, gula, kanji dsb.
Dalam hukum fiqah, alkohol (al-Kohl) adalah etil alkohol (ethylalcohol, ethanol) yang terdapat di dalam arak (al-Khamr) hasil daripada pencuraian (degradation) kanji/gula oleh organisma yis (yeast) dalam keadaan tanpa udara (anaerobic). Proses ini dinakaman penapaian/fermentasi (fermentation). Dalam kes ini, gula ditukarkan kepada ethanol dan gas karbon dioksida. Jadi bahan kimia di atas bukanlah ethanol atau alkohol yang dimaksudkan dalam hukum fiqah. Maka gula-gula itu halal dimakan.
Wal-Allahu-alam.